BALI - Delegasi G20 kunjungi Desa Penglipuran, desa yang merawat warisan nenek moyang
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali memungkinkan berbagai lokasi wisata di wilayah sekitat Bali dilirik wisatawan. Satu di antara lokasi wisata itu ialah Desa Penglipuran, di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli.
Desa itu dikenal akan kebersihannya, lo! Inilah salah satu hal yang membuat desa tersebut menarik untuk dikunjungi dan populer.
Nah, menjelang KTT G20 sendiri, para delegasi negara anggota sudah bertandang ke desa ini pada awal September lalu. Para peserta delegasi G20 mengaku kagum dengan kondisi Desa Penglipuran yang begitu rapi. Mereka menilai bahwa masyarakat desa begitu peduli dengan kebersihan lingkungan dan apik menjaga kelestarian budaya warisan nenek moyang.
Kelian Desa Adat Penglipuran I Wayan Budiarta mengatakan bahwa pihaknya mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bangli untuk mengaspal jalan masuk ke desa. Adapun bantuan untuk menyambut kedatangan tamu dari KTT G20.
Selain itu, ada juga tim pengelola pariwisata yang terlatih bentukan Dewan Adat. "Mereka ini tenaga-tenaga terlatih, mulai dari tukang sapu, petugas tiket, petugas keamanan. Semuanya warga sini, " terang Budiarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Kapolri Tinjau Vaksinasi di Candi Borobudur
|
Lebih lanjut, Wayan Budiarta memaparkan bahwa Desa Penglipuran merupakan warisan leluhur abad ke-13. Masyarakat desa ingin mempertahankan warisan tersebut. Adapun pemerintah Indonesia sendiri menjadikan desa adat ini sebagai tempat wisata sejak 1993 lalu.
Ia melanjutkan bahwa keindahan alam di Desa Penglipuran hanyalah bonus, yang memungkinkan desa tersebut sebagai destinasi wisata. Namun, yang paling utama ialah tngginya kesadaran warga melestarikan budaya warisan leluhur.