Jakarta – Kepedulian Presiden Jokowi terhadap kemanusiaan dalam memberikan kontribusi menangani isu pangan yang semakin mengkhawatirkan adalah dengan berkunjung mendorong perdamaian Perang antara Rusia dan Ukraina.
Bisa jadi kita bayangkan pada saat itu rudal jelajah itu mampu menembus ibu kota Ukraina dan berjarak dekat dari kunjungan Presiden Jokowi ” Sedang itu bukan sesuatu yang harus menjadi prioritas bagi kunjungan kepala negara.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Memang Beda
|
Hal ini disampaikan oleh Jono Darsono .ST dikatakannya Presiden Jokowi dengan sangat berani berkunjung ke negara Ukraina yang sedang bergejolak perang dan dilanjut Jokowi bertemu Presiden Ukraina Zelensky serta Jokowi melanjutkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan semangat misi perdamaian” Senin 4 Juli 22.
Lebih jelas Jono mengatakan tak ada daulat hukum di sana dan tak ada jaminan apapun pada wilayah dengan status darurat perang” Siapapun serta merta bisa menjadi ancaman ” Ujarnya.
Menurutnya akan ada puluhan bahkan ratusan potensi terjadinya hal-hal tak kita inginkan terkait kunjungan Presiden Jokowi namun sebelumnya Presiden Jokowi sangat berani dan pernah ke zona merah Kab.Nduga Papua berkeliling disana.
Juga perlu diketahui Presiden Jokowi pada 29 Januari 2018 juga pernah berkunjung ke Afghanistan tanpa memakai rompi anti peluru meskipun dua hari sebelum berkunjung Ibu Kotanya dihantam bom dan 103 orang meninggal, oleh karena itu yang dikuatirkan apa bila ada sosok kelompok tak suka padanya, dan hadirnya disana maka dikuatkannya sebuah kecelakaan besar akan terjadi.
Lebih lanjut Jono Darsono.ST juga merupakan sebagai Pendiri Kader Militan Jokowi KAMIJO menyatakan Presiden Jokowi bukan mencari sensasi, bukan mencari tenar akan tetapi yang dipikirkan Presiden Jokowi adalah kedamaian dunia.
Bahwa beliau bukan satu-satunya pemimpin yang hadir disana juga ada negara yang pernah hadir di sana ada sembilan pemimpin negara yang pernah hadir di sana salah satunya para pemimpin Eropa namun, mereka hadir bukan sebagai pendamai namun lebih pada bentuk dukungan dan cara datangnya pun mereka selalu ramai-ramai kecuali perdana menteri Inggris.
Di sisi lain, mereka memiliki banyak hal strategis pada dekat letak negara mereka dengan Ukraina. Mereka jelas memiliki banyak hal yang lebih menguntungkan sedangkan Jokowi tentunya berbeda, selain berasal dari negeri yang jauh, beliau juga satu-satunya pemimpin dari Asia.
Kendati demikian soal hasil tidak masalah adapun pertemuan itu sukses, Presiden Jokowi dengan niat mulia, telah berusaha sangat serius untuk mendukung perdamaian dan berkeinginan hentikan perang, demi kebaikan manusia bangsa dan bernegara.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
Patut dibanggakan Presiden Jokowi dengan kerendahan hati dan keberanian luar biasa, dengan misi mulia, ingin mendamaikan antara dua negara Rusia dan Ukraina dan Perlu diketahui Negara Asia itu jumlahnya ada 48 negara akan tetapi hanya Presiden Indonesia ” Ir.H.Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi yang sangat serius dan sangat berani pergi ke negara Ukraina yang sedang berkecamuk perang, tanpa rasa takut, untuk mendukung perdamaian .
Sedangkan di laut Kaspia, pada hari itu pesawat-pesawat tempur Rusia melepaskan beberapa rudal jelajah miliknya juga dua ledakan lain juga terdengar di kota Kiev dalam waktu hampir bersamaan akibat 14 rudal jelajah telah dilepas oleh pesawat-pesawat Rusia.Oleh sebab itu kami sangat bangga kepada beliau yang telah berprestasi, cerdas dan tegas, juga sangat berani mengambil sikap itulah Presiden Republik Indonesia” Ir.H.Joko Widodo ” Tutupnya. ***( Mr g )